Senin, 14 April 2014

KERUSAKAN LINGKUNGAN DI BUMI "INDONESIA"





Bumi kita kini semakin tua dan renta, tanah mulai jenuh dengan pestisida, atmosfer mulai penuh dengan karbondioksida, air kini tak bias menghidupi manusia, dan udara tak menyegarkan paru-paru. Manusia ternyata belum menyadari apa yang telah dilakukan oleh otak, hati dan tangannya. Bumi kita memang tak bisa berbuat apa-apa, tapi lihat saja apa yang terjadi ketika mereka semua muak dengan semua ini. Mari kita identifikasi beberapa kerusakan yang dilakukan oleh jemari manusia .


Kita mulai dari pencemaran, pencemaran mungkin adalah sesuatu yang sering kita dengar. Dimana-mana banyak terjadi pencemaran. Segala kerusakan di muka bumi bisa berasal dari maupun menyebabkan pencemaran. Contohnya saja banjir, tingkah laku masyarakat yang tidak sadar akan pentingnya kebersihan dapat menyebabkan banjir, misalkan saja sampah rumah tangga yang dibuang di sungai, dapat menyumbat aliran sungai. penyebab terjadinya banjir yaitu karena membuang sampah sembarangan dan juga kurangnya daerah resapan air.dan akibatnya apabila hujan yang lebat selokan solakan dan sungai sungai akan tersumbat oleh sampah sampah,dan akan terjadi banjir.cara penanggulannya yaitu dengan cara membersihkan selokan-selokan atau tempat resapan dan aliran air .


Hal ini akan mengakibatkan banjir ketika hujan deras datang. Jika sudah demikian, sisa sampah itu akan membuat biota laut menjadi keracunan akan zat-zat yang terkandung di dalam sampah tersebut. Ikan-ikan akan mati dan biota sungai akan semakin terancam kehidupannya. Rusaknya system perairan di sungai, lama-kelamaan akan menyebabkan terjadinya krisis air bersih. pencemaran air sungai disebabkan karena pembuangan limbah pabrik dan sampah sampah kesungai.akibatnya terjadi penyakit dan makhluk hidup  yang ada disungai mati dan airnya pun tidak dapat dikonsumsi lagi oleh manusia.cara penanggulangannya yaitu dengan cara tidak membungang sampah sembarangan , jangan membuang limbah kesungai dan melakukan penyaringan .


Pencemaran juga bias terjadi di udara, banyaknya kemajuan di bidang teknologi dapat memacu beberapa bentuk pencemaran udara, misalkan saja AC, semakin banyaknya pengguna AC di muka bumi ini semakin menipiskan lapisan ozon yang berfungsi menyaring sinar Ultraviolet agar jumlah yang masuk ke bumi tidak berlebihan


Pencemaran tanah pun dapat terjadi di mana saja, banyak factor penyebabnya misalnya saja banyaknya penimbunan sampah plastik, pecahan kaca, karet maupun logam. Sampah plastik, pecahan kaca, logam dan karet yang ditimbun dalam tanah sulit diuraikan pengurai dalam tanah. Keberadaannya dalam tanah dapat menurunkan kesuburan tanah. Banyaknya pemakaian pestisida untuk pertanian juga menyebabkan pencemaran tanah ini. Pembuangan limbah deterjen dan kandungan pestisida dalam tanah dapat membunuh organisme pengurai dalam tanah sehingga mengganggu proses penguraian senyawa organik. Semakin banyak pemakaian pupuk buatan yang mengandung zat-zat berbahaya dapat menyebabkan semakin tingginya tingkat kepadatan tanah sehingga sulit menyerap air dan membuat kegemburan tanah juga semakin menurun. Kebiasaan masyarakat yang membuang limbah deterjen juga mampu mencemari tanah.



Tuntutan produksi kayu di Indonesia untuk digunakan untuk pembuatan kursi, kertas dll, mendorong banyaknya terjadi penebangan pohon secara liar (illegal logging). Penggundulan hutan terjadi karena penebangan pohon-pohon tanpa ada penanaman kembali atau reboisasi. Akibat terjadinya hutan gundul ini akan berdampak pada perubahan iklim.iklim akan semakin panas karena hutan itu adalah paru paru dunia.dan juga akan mudah terjadinya longsor apabila ada hujan nyang cukup lebat.cara penanggulangannya yaitu dengan cara melakukan reboisasi,yaitu penanaman kembali pohon pohon.dan salah satu cara lainnya yaitu dengan cara tebang pilih,yaitu memilih pohon yang sudah cukup masanya untuk ditebang.
 

Jika bukan kita yang melakukan tindakan pencegahan kerusakan bumi, siapa lagi  ????



DILEMA PANTAI PASEBAN




Kamu uda tau belum sih, kabupaten Jember tercinta ini merupakan kabupaten yang memiliki potensi alam yang tinggi. Tanah Jember, tanah yang kita pijak saat ini merupakan tanah milik kita yang mampu menopang hidup banyak tumbuhan. Hal ini membuat Kabupaten Jember menjadi daerah yang memiliki potensi dalam bidang pertanian dan juga perkebunan, (berita basi kali ya...)

Sebenernya, Pemerintah menyadari potensi itu, tetapi walaupun pembangunan difokuskan pada sektor pertanian, kenyataannnya berbeda, pemerintah Kabupaten Jember menerbitkan surat ijin penambangan pasir di daerah Paseban, Kecamatan Kencong. Yang notabene akan merusak indahnya alam Jember. Kontrak itu berjalan selama 35 tahun ke depan, coba dipikir sendiri bagaimana gumuk Paseban nantinya, mungkin akan bolong-bolong kayak bekas jerawat mungkin ya ..

Miris nggak sih ??
Bekas jerawat aja susah ngilanginnya, gimana lubang bekas penambangan coba ??

Dengan keluarnya SK No 641.31/003/438.314/2009 kepada pihak penambang untuk menambang pasir besi di Paseban, Kecamatan Kencong, menimbulkan pro kontra. Pemerintah berdalih kalau penambangan ini akan menambah PAD kabupaten Jember, selain itu desa Paseban akan mendapat 200 juta perbulan. Padahal uang itu hanya 0,1% dari keuntungan kegiatan penambangan, ini semacam penghinaan bro.. karena uang itu nggak sebanding dan terlalu kecil dibanding kerusakan alam yang akan kita dapat nanti. Mereka hanya memikirkan tujuan jangka pendek, yaitu uang, uang, uang, dan uang L faktanya, uang nggak bisa mengganti kerusakan sosial, budaya, dan ekologis akibat penambangan itu .. 

Jika dikalkulasi biaya penutupan atas dampak pencemaran kegiatan tersebut dan untuk mengembalikannya paling tidak 75% dari keadaan semula, maka keuntungan atas proyek eksploitasi tidak akan mencukupinya. Bisa berkaca dari kasus Freeport, Newmon, dan Lapindo, pihak investor nggak mau mengeluarkan biaya perbaikan atas kerusakan yang telah mereka perbuat, karena mereka tau bahwa mereka nggak akan mampu melakukannya.

Daerah pantai Paseban itu daerah konservasi yang rawan tsunami .. Gumuk di sekitaran pantai Paseban pernah menghalau tsunami yang terjadi pada tahun 1994 dan 2004, kalau nggak ada gumuk itu, ludes seluruh Paseban L Pasir di gumuk itu juga berfungsi untuk meredam gempa dan menghalau angin besar tauu .. Penambangan pasir besi itu dihawatirkan juga akan mengancam lahan pertanian karena air laut bisa masuk ke sawah warga. Kegiatan penambangan ini dapat mengancam kehidupan biota laut jenis penyu, karena pesisir Paseban merupakan salah satu tempat bertelur. Selain tentunya menyebabkan perubahan ekosistem laut dan darat.
Saat ini sebagian alat penambangan sudah tiba di pantai Paseban, sebagai manusia yang bijak, tidak selayaknya kita hanya mempertimbangkan dari sisi financial saja. Kita juga perlu memikirkan dan melakukan analisis dampak lingkungan yang akan terjadi nantinya.
Mau desa Paseban atau Kabupaten Jember hanya tinggal sejarah dan tinggal kenangan ??
Nggak toh ?!

          Pemerintah kolonial Belanda aja ya, nggak pernah melakukan penambangan pasir besi di wilayah manapun yang ada di Indonesia, karena mereka tau dampak berbahaya yang akan terjadi terhadap keseimbangan ekologis di wilayah itu. Masa’ kita yang punya daerah, yang mau merusaknya sendiri ??

          20%-40% warga yang tinggal di daerah penambangan cenderung hidup di bawah garis kemiskinan, lalu apa penambangan di suatu daerah hanya mampu menambah nilai PAD, tanpa mengangkat taraf hidup masyarakatnya ?? 

          Kita emang nggak punya saham di proyek penambangan itu, kita juga punya jabatan di pemerintahan, gelar S1 aja belum di dapat, tapi kita nggak bisa lepas tangan atas dilemma ini. Take Action untuk menjaga kelestarian alam di bumi yang makin renta ini. “Tolak penambangan pasir di gumuk pantai Paseban, demi kesehatan alam”.





biologinote.blogspot.com
biofkip.blogspot.com